Mulai Punahnya Bahasa Jawa
Suku jawa merupakan suku yang terbesar dari segi populasinya di Indonesia. Suku jawa tersebar di berbagi wilayah di Indonesia, akan tetapi jumlah yang paling besar adalah di tiga provinsi, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Jumlah suku jawa di Indonesia (baik asli maupun keturunan) mencapai kisaran 85-100 juta jiwa.
Orang jawa mempunyai bahasa tersendiri yang menjadi bahasa komunikasi sehari hari yakni bahasa jawa. Di dalam bahasa jawa ada 3 tingkatan bahasa yang dipakai.
- Ngoko, merupakan tingkatan terendah dalam bahasa jawa. Biasa digunakan untuk pembicaraan dengan orang yang sepadan atau tingkatannya berada di bawah kita.
- Krama Madya, merupakan tingkatan menengah dalam bahasa jawa. Biasanya digunakan untuk pembicaraan dengan orang yang sepadan, akan tetapi dengan bahasa yang lebih halus.
- Krama Inggil, merupakan tingkatan yang paling tinggi dalam bahasa jawa. Biasanya digunakan untuk pembicaraan dengan orang yang lebih tua ataupun orang yang tingkatannya lebih tinggi (misal : atasan, presiden, dll)
Nah, apalagi penguasaan akasara jawa (huruf jawa) seperti di bawah ini. Saya kira malah lebih sedikit lagi yang bisa membaca ataupun menulis dengan huruf jawa.
Inilah kiranya indikasi mulai punahnya bahasa jawa. Memanglah tidak punah secara kesekuruhan, akan tetapi ada bagian - bagian dari bahasa jawa yang sudah mulai ditinggalkan oleh orang jawa. Apakah nantinya bahasa jawa akan tetap lestari dan tak akan punah sampai anak cucu kita kelak? Kitalah yang seharusnya mulai memastikannya dengan melestarikan bahasa jawa mulai dari sekarang sehingga anak cucu kita kelak masih bisa menikmatinya.